Starlink Resmi Diluncurkan di Indonesia, Operator Seluler Desak Persaingan yang Adil

starlink

Starlink baru saja meluncurkan layanannya di Indonesia, memicu permintaan dari operator seluler agar pemerintah memastikan persaingan yang adil antara pemain eksisting dan Starlink. VP Corporate Communications and Social Responsibility Telkomsel, Saki Hamsat Bramono, menyatakan bahwa dalam industri telekomunikasi yang dinamis, persaingan merupakan elemen yang tak terpisahkan.

“Telkomsel berharap pemerintah dapat menciptakan equal playing field dengan keadilan dalam pemberlakuan pemenuhan kewajiban penyelenggaraan telekomunikasi di Indonesia kepada Starlink,” ujar Saki kepada detikINET, Selasa (21/5/2024).

Ia menekankan pentingnya penerapan kewajiban seperti pendirian badan usaha di Indonesia, kebijakan perpajakan, pembayaran PNBP, pemenuhan QoS, TKDN, hingga aspek interferensi, perlindungan dan keamanan data, serta kedaulatan bangsa.

Baca juga: 15 Tips Maksimalkan Pengalaman Ponsel Android

Meski sudah resmi beroperasi di Indonesia, Starlink belum memenuhi sejumlah kewajiban sebagai penyelenggara telekomunikasi, seperti membuka kantor dan membayar pajak di Indonesia.

“Telkomsel berharap bahwa persaingan yang sehat dan adil, termasuk dengan keberadaan Starlink di Indonesia, dapat mendorong inovasi dan pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang lebih baik, yang pada akhirnya akan mendatangkan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi serta kemajuan bangsa dan negara secara keseluruhan,” tambah Saki.

Telkomsel yakin bahwa dengan fokus pada inovasi, kualitas layanan, dan kebutuhan pelanggan, mereka dapat tetap bersaing dan mempertahankan posisinya sebagai penyedia layanan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia.

Baca juga: Starlink Bersiap Menuju Kota IKN: Transformasi Internet Satelit dan Teknologi Terbaru!

Telkomsel juga memahami bahwa sistem komunikasi satelit, seperti yang digunakan Starlink, berbeda dengan teknologi fiber optik maupun seluler. Internet berbasis satelit sangat optimal untuk menjangkau wilayah pelosok yang sulit dijangkau oleh infrastruktur kabel fiber optik, termasuk wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal) atau pengguna di tengah laut.

“Telkomsel terus berupaya meningkatkan kualitas dan pemerataan konektivitas broadband agar masyarakat luas dapat menikmati layanan telekomunikasi digital yang merata hingga ke pelosok negeri dan daerah-daerah yang sulit dijangkau,” kata Saki.

“Ini dilakukan untuk mendukung percepatan transformasi digital di seluruh Indonesia dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh masyarakat,” pungkasnya.